Saat ini, konsep co-living dalam perumahan komunitas semakin populer di Indonesia. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan co-living? Bagaimana konsep ini diterapkan dalam pembangunan perumahan komunitas di tanah air?
Co-living adalah konsep hunian di mana beberapa individu atau keluarga tinggal bersama dalam satu tempat yang sama dan saling berbagi fasilitas. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan komunitas yang solid dan harmonis di antara para penghuninya.
Menurut Rizki Wicaksono, seorang pakar properti, co-living dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi di perkotaan. “Dengan adanya co-living, kita bisa mengurangi tingkat kesepian dan isolasi sosial di masyarakat perkotaan,” ujarnya.
Dalam konteks perumahan komunitas, konsep co-living dapat memberikan banyak manfaat. Misalnya, penghuni dapat saling mendukung dalam hal kebersihan lingkungan, keamanan, dan juga sosialisasi. Hal ini dapat menciptakan rasa kebersamaan yang kuat di antara para penghuni.
Menurut data dari Asosiasi Pengembang Perumahan Komunitas Indonesia (APKOMINDO), saat ini sudah ada beberapa proyek perumahan komunitas yang menerapkan konsep co-living di Indonesia. Salah satunya adalah proyek perumahan Komunitas Taman Sari Residence di Jakarta, yang berhasil menciptakan lingkungan hunian yang ramah dan harmonis.
Menurut Budi Santoso, seorang arsitek yang terlibat dalam proyek tersebut, konsep co-living dapat memberikan nilai tambah bagi penghuni perumahan komunitas. “Dengan adanya co-living, penghuni dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih dinamis dan berkesinambungan,” ujarnya.
Dengan semakin berkembangnya konsep co-living dalam perumahan komunitas di Indonesia, diharapkan dapat menciptakan lingkungan hunian yang lebih sehat, nyaman, dan berkelanjutan. Jadi, jika Anda tertarik untuk tinggal di lingkungan yang ramah dan solid, mengenal konsep co-living dalam perumahan komunitas bisa menjadi pilihan yang tepat untuk Anda.